Belajar dari Sebuah Pensil, Kisah Penuh Inspiratif
Pada postingan kali ini ane ingin menceritakan kepada Sahabat-sahabat semua, tentang sebuah kisah penuh hikmah dari sebatang pensil. Cerita ini ane dapet dari temen di G+ dengan sedikit tulisan dari ane. Langsung aja ya shobt. Dikisahkan, sebuah Pensil akan segera dibungkus dan dijual ke pasar. Oleh pembuatnya, pensil itu dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya atau dilakukannya. Maka, beberapa wejangan pun diberikan kepada si pensil. Inilah yang dikatakan oleh si pembuat pensil (Allah) tersebut kepada pensilnya (Manusia).
Belajar dari Sebuah Pensil |
Tugas utama kita sebagai manusia adalah sebagai kholifah (pemimpin di bumi) yang menyembah kepada sang maha pencipta yaitu Allah dan berbuat baik kepada semua makhluk-Nya, saling tolong menolong, saling membantu, saling hormat menghormati, saling mengingatkan, dan sebagainya. Namun apabila kita berbuat jahat, membuat kerusakan di bumi, maka tugas utama sebagai khalifah di bumi telah gagal.
Nasihat Kedua : “Agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna, kamu akan mengalami proses penajaman. Menyakitkan memang, tapi itulah yang akan membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal ”.
Kita akan menjalani hidup yang sulit, susah, senang, bahagia, dan berbagai macam cobaan yang mungkin sangat menyakitkan, tetapi itu akan menjadikan kita sebagai manusia yang kuat, manusia yang sabar, manusia yang tangguh dan kita hidup perlu yang namanya belajar agar kelak kita akan menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang-orang yang ada di sekeliling kita.
Nasihat Ketiga: "Yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu. Yang penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam dirimu. Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi manusia ”.
Bahwa apa yang kita pakai, apa yang kita punya, dan apa yang kita gunakan, itu semua bukanlah hal yang penting bagi kita dan orang lain. Namun hal atau sesuatu yang paling penting dan berguna bagi orang lain adalah ketulusan kita, kelapangan hati kita, kerendahhatian hati kita, kedermawanan kita, dan pemikiran yang bijaksana yang berharga dan berguna bagi orang-orang yang ada di sekeliling kita.
Nasihat Keempat : " Kamu tidak bisa berfungsi sendiri. Agar bisa berguna dan bermanfaat, maka kamu harus membiarkan dirimu bekerja sama dengan manusia yang menggunakanmu"
Kita hidup di bumi ini tidak sendiri, kita hidup butuh orang lain, dan yang namanya hidup harus saling membantu dan berinteraksi dengan yang lain. Oleh karena itu, agar kita bisa berguna untuk orang lain, maka sifat saling tolong menolong harus kita jaga dan kita lestarikan.
Nasihat Kelima : " Di saat-saat terakhir, apa yang telah engkau hasilkan itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya dirimu yang sesungguhnya. Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil, melainkan pensil-pensil yang telah membantu menghasilkan karya terbaik, yang berfungsi hingga potongan terpendek. Itulah yang sebenarnya paling mencapai tujuanmu dibuat ”.
Di saat akhir hidup kita, kita akan dikenang oleh karena hasil karya kita, atau berhasil menciptakan generasi-generasi yang berakhlak baik dan berintelektual tinggi karena ilmu-ilmu yang telah kita ajarkan kepada orang lain, ini menunjukkan kita telah mencapai tujuan hidup kita, atau berhasil menjadi khalifah di bumi ini.
Dan sejak itulah, pensil-pensil itu pun masuk ke dalam kotaknya, dibungkus, dikemas, dan dijual ke pasar bagi para manusia yang membutuhkannya. Itulah sedikit tulisan yang ane dapet dari teman, dan sedikit ane jabarkan menurut pemikiran ane. Terima kasih semoga bermanfaat.
Post a Comment