Belajar Dari Sebuah Batu Besar

Belajar dari sebuah batu besar - Langsung aja shobt, ane ga mau bertele-tele ni, soalnya lagi buru-buru di tungguin ibu untuk ngebantu. He.. Suatu ketika seorang pengrajin batu berjalan di gunung yang sangat gersang dan melihat seonggok batu besar dengan warna coklat kusam yang telah diselimuti oleh lumut dan kenampakan luarnya relatif lapuk. Kemudian dengan sekuat tenaga sang pengrajin tersebut mengayunkan godamnya mengenai batu hingga mendapatkan bongkahan batu sebesar kepala, dan mulai terlihat warna asli dari batu tersebut adalah putih.

Gambar. Orang sedang menempa batu besar
Setelah bongkahan batu di dapat, dibawanya batu itu ke rumahnya, dan di potong dengan menggunakan gerinda (alat pemotong batu), hingga percikan api hasil gesekan dengan batu itu sesekali terlihat. Dihaluskannya permukaannya yang kasar dari batu tersebut dan dipoles.

Setiap hari, setiap saat, baik siang atau malam, ia berusaha membuat sebentuk batu penghias cincin, dari warna batu yang putih dan kasar, berangsur-angsur menjadi putih, bahkan mengkilap dan licin. Pengrajin tersebut tahu betul kesempurnaan bentuk sebuah batu penghias cincin, akhirnya terciptalah sebuah batu yang bernilai dengan harga jual yang sangat tinggi di pasaran.

Sahabat hamzah, dari uraian yang sangat singkat tadi, apa yang bisa kita petik dari sebuah batu besar? mari kita simak dan renungkan shobt...

Sesungguhnya alam ini memberikan berbagai pelajaran buat kita. Ibarat kita adalah sebongkah batu besar, kondisi lapuk, berlumut dan rapuh adalah kondisi kita yang tidak mampu melawan cobaan. Pukulan godam, gesekan gerinda, percikan api, polesan amplas itu semua adalah gambaran dari cobaan yang datang untuk menempa kita dalam menjalani hidup di dunia ini. Dan bahkan terkadang kita menolak cobaan yang datang, tetapi sebenarnya cobaan tersebut adalah sarana yang datang dari Sang Pencipta untuk membentuk kepribadian kita sehingga kita bisa terlihat bersinar seperti batu cincin tadi.

Nah, sekarang mari kita pikirkan, dimanakah posisi kita? Apakah kita seonggok batu yang tidak berharga? Ataukah kita seonggok batu yang sedang mengalami proses menjadi sebuah batu penghias cincin yang memiliki nilai yang mahal? hanya sahabat-sahabat semua yang bisa menjawabnya.

Itu saja yang bisa ane sampein pada postingan kali ini. Semoga uraian singkat tadi bisa bermanfaat buat sahabat hamzah semua. Terima Kasih.